Jumat, 21 Mei 2010

Khilafah : Membebaskan manusia dari penjajahan Kapitalisme global !!


Filed under: non Fiksi

17 Agustus 2007 pukul 07.00 wib, ada nomor yang tidak dikenal mengirimkan ucapan selamat kemerdekaan kepada saya. Saya berpikir, benarkah Indonesia sudah merdeka atau hanya suatu simbol agar diakui secara de facto. Kenapa saya berpikir seperti itu, lihat saja ke sekeliling kita. Sudahkah bangsa ini merdeka secara utuh? Badan Dunia yang menangani masalah pangan, World Food Programme (WFP) memperkirakan, anak Indonesia yang menderita kelaparan akibat kekurangan pangan saaat ini berjumlah 13 juta orang (Suara pembaruan,11/07/07). Menurut laporan Australia-Indonesia Partnership (Juli 2004), “Lebih dari separuh penduduk Indonesia yang berjumlah 210 juta rawan terhadap kemisikinan”. Pada tahun 2002, Bank dunia memperkirakan 53% penduduk atau sekitar 111 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan dengan standar internasional, yaitu US$ 2 perhari. Intinya, wajar Indonesia sebagai negara berkembang dengan sumber daya alam yang melimpah mengalami kemiskinan, toh semua itu negara asing yang menikmati bukan rakyat pribuminya kok”.

Apakah hal ini disebut suatu kemerdekaan apabila kebijakan-kebijakan negara ini harus lapor dulu ke Amerika Serikat. Bahkan atas nama bantuan, saat bertemu DPR, Duta Besar Amerika untuk Indonesia Cameron R. Hume menyampaikan, pihak AS menawarkan bantuan kepada parlemen untuk meningkatkan kapasitas anggota parlemen dan staf pelatihan, kunjungan program magang; misalnya pelatihan dalam pembuatan draft UU, mulai dari naskah akademik sampai kepada terbentuknya UU (Eramuslim.com,14/08/07). Hal ini menunujukan bahwasannya negara Indonesia tidak mampu untuk menjalankan roda pemerintahan tanpa dituntun oleh AS. Sistem kapitalisme global saat ini telah menjajah negara kita selama 60 tahun, dengan membunuh pelan-pelan rakyat Indonesia secara tidak langsung hingga membuat kesan tidak sadis. Wajar bila sampai saat ini, kita tidak merasa terjajah secara fisik.

Kita harus menyatakan kemerdekaan secara mutlak baik fisik maupun non-fisik (sistem). Menurut Prof. Dr. Hassan Ko Nakata dari Sekolah Teologi Universitas Doshisha, Jepang, dalam makalahnya untuk Konferensi Khilafah Internasional di Stadion Gelora Bung Karno 12 Agustus lalu, bahwa tantangan kapitalisme global hanya mungkin dilawan oleh ideologi yang juga bersifat global. Dalam hal ini, Islamlah yang bisa melawan Kapitalisme global dengan sistem Khilafah. Sistem Khilafah berfungsi sebagai sarana pembebasan umat manusia dari penjara negara-negara asing yang hanya ingin menguras habis sumber daya alam negara-negara berkembang. Khilafah merupakan kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim di dunia untuk menegakkan hukum-hukum syariah dan mengemban risalah Islam sebagai rahmat ke seluruh penjuru dunia.

Oleh karena itu, kita harus meyakini pertolongan Allah dengan agama yang diridhai-Nya. Bahwa Islam yang terepresentasi di dalam Daulah Khilafah dan para punggawanya akan mampu membebaskan umat manusia dari penjajahan Kapitalisme global. Allah Akbar!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar